Newest Post


PERGI

Tak lama lagi, ya, kurasa tiba saatnya tuk pergi
Mungkin kali ini tanpa kenangan, kurasa
Aku mencoba menunggumu, andai kau tahu
Aku selalu menantimu dibatas senja
Tapi kau tak pernah datang, sekalipun
Aku selalu mencoba bersabar menantimu
Bersama pasir putih dan penaku
Goresan-goresan penaku, dengarkah kau ?
Desir angin selalu mengatakannya padamu
Dan andai kau tahu
Selalu kugoreskan alunan-alunan senduku untukmu
Bahkan senjapun tertawa melihat itu
Aku malu, senja terus menerus mengintip goresanku
Aku ingin pergi, tapi tak pernah bisa, dulu
Sekarang, mungkin sebentar lagi
Aku akan pergi, benar-benar pergi
Bukan karena senja menertawaiku
Tapi, karena angin memarahiku
Angin tak lagi mau mengirim goresanku untukmu
Aku selalu ingin tinggal
Aku tak pernah ingin pergi
Aku akan selalu menantimu
Sampai kapanpun itu, aku akan terus menantinya
Tapi aku tak bisa melakukannya
Goresanku mulai hilang, tintaku bahkan meninggalkanku
Aku ingin terus menantimu
Tapi, jika goresan dan penaku tak lagi bersamaku
Maka saat itu pula aku juga akan pergi
Goresan-goresanku, biarlah ombak menghapusnya
Dan pasir putihku, biarlah karang menemaninya



puisi

Kamis, 20 Februari 2014
Posted by Unknown
Tag :

MERDEKA ATAU MATI

Oleh : Akhdiyan Setiyorini dan Dwi Fatmawati
Hai..hai..jumpa lagi dengan kita di Oasis edisi ke 6.Kali ini kita akan memberikan beberapa informasi tentang kalimat “merdeka atau mati”. Sebelumnya, ada yang tahu arti dari merdeka nggak ? , kita kasih tahu deh kalo nggak ada yang tunjuk  tangan atau tunjuk kaki. Jadi teman-teman Merdeka, dalam Kamus Bahasa Indonesia sama artinya dengan bebas, dapat mengatur dan melaksanakan sesuatu dengan kemauan sendiri, tanpa adanya paksaan, ancaman, atau tekanan orang lain. Merdeka adalah kebebasan seutuhnya yang dimiliki setiap manusia, dan juga dalam konteks ini, sebuah bangsa.
Nah, kalo arti dari kata ‘mati’ apa sih ? , kalo yang satu ini mungkin banyak dari kalian yang sudah tahu dan tak perlu diberitahu. Sebenarnya kita juga tak berani mengetik sekaligus menulis kata itu. Kami takut menulisnya tapi agak berani membicarakannya. Yah, mental anak sekarang tak seberani para pejuang dulu.
Pejuang ? , yup..kali ini kita akan mengartikan kalimat “merdeka atau mati” yang berhubungan dengan para pejuang masa dulu. Para pejuang masa dulu rela berkorban segala-galanya demi kemerdekaan negeri kita tercinta ini, INDONESIA. Tak peduli dengan umurnya yang masih muda, ketampanannya, hidupnya, harta bendanya, bahkan kebahagiannya.
Sudah banyak para pejuang negeri kita yang mati demi negara. Berbagai cara mereka lakukan agar negeri ini terbebas dari segala gangguan dan ancaman. Gangguan dari para orang-orang asing yang tinggal di negeri ini dan ancaman dari para penjajah yang memerlukan tenaga-tenaga mereka untuk kepentingannya sendiri.
“merdeka atau mati” salah satu kalimat yang sering kita jumpai saat kita menonton film yang berkaitan tentang sejarah. Menurut kita, para pejuang dulu menggunakan kalimat itu untuk memberi semangat pada diri dan hati mereka agar mereka tidak takut dalam berjuang.
Tapi, saat dipikir-pikir lebih dalam lagi, untuk apa kalimat itu diucapkan. Padahal pada akhirnya kalimat itu akan jatuh pada kalimat(maaf) “mati”. Tapi kita salah mengartikan ucapan itu karena memikirkannya terlalu dalam.
Maksud sesungguhnya dari kalimat “merdeka atau mati” (kata pak mus, hehehe, maaf) “jika kita berhenti pada kata 'mati' maka kita akan berhenti pula pada manusia yang pasif dan hidup hanya menunggu nasib. manusia ini berarti tidak pernah beranjak dari kesadaran dirinya sebagai manusia sejati yang harus bergerak dan dinamis seiring dengan waktu yang terus berkembang. maka kata merdeka sejatinya adalah spirit menantang hidup. berarti ada gelombang kesadaran yang tumbuh untuk membangun sebuah peradaban, bangsa, dan kehidupan yang lebih baik ... “
Nah, teman-teman kemerdekaan bukan hanya lahir dari perjuangan. Kemerdekaan lahir dari rasa persatuan dan kesatuan. Rasa senasib-sepenanggungan yang kita galakkan, mulai dari organisasi pemuda hingga Partai Nasional Indonesia, mendadak hilang gara-gara rasa individualisme yang bangsa asing hembuskan kepada penduduk kita. Kemana rasa nasionalisme dan persatuan yang puluhan tahun lalu kita galakkan? Kemana semangat sumpah pemuda kita? Kemana semboyan Bhineka Tunggal Ika yang terpampang di bawah lambang negara kita, Garuda Pancasila?
Ayo, mulai saat ini, detik ini, menit ini, jam ini, dan hari ini, merilah kita bersama-sama sadar dan merenungi kesalahan kita yang kadang-kadang lupa dengan perjuanga para pejuang dahulu. Jangan termakan dengan modernisasi yang ada. Terima apa yang masih dapat diterima dan hindari apa yang merugikan dan tidak menguntungkan kalian.

MERDEKA ATAU MATI

Senin, 16 September 2013
Posted by Unknown

// Copyright © Akhdiyan Setiyorini //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //